Backpackeran Tanpa Dokumentasi - Gunung Bromo Indonesia

Photo dari ketinggian di atas 2000 feet
Bukan hal yang baru kan ngomongin Gunung Bromo..
Mungkin biasa banget di telinga temen-temen, apalagi yang hobinya naik gunung. Gunung indah dengan akses yang sekarang sangat mudah ini sudah menjadi salah satu tempat wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal dan bahkan dari luar negeri. Well, dengan mengunjungi gunung yang satu ini, kita bisa lihat kawah aktif secara dekat, tepatnya dari bibir kawah itu sendiri.
Dengan menikmati perjalanan via kereta api kurang lebih 16 jam Bandung - Malang, lelahpun terbayar dengan sejuknya Malang. Disambut dengan atmosfir Malang yang damai dan dingin.
Dan inilah perjalanan pertamaku tanpa dokumentasi satu pun. How stupid I am. Gegara semua gadget yang on service nih. Huft, But no way to be regret. Walaupun ga ada dokumentasi pas pergi kesana, tapi perjalanannya gak kalah seru.
Malang - Gunung Bromo ditempuh dalam kurang lebih 8 jam menggunakan motor trail dengan berkali-kali berhenti selama perjalanan. Yup It was the first experience for me. Beberapa menggunakan motor dengan sekitar 20 orang dari komunitas trail Indonesia (kurang begitu inget sih namanya). And you know I was the only one girl there.
Setelah bermalam di kaki gunung Bromo, subuh hari udah nikmatin sunrise di pananjakan. It was very amazing. Dulu cuma denger cerita orang gimana indahnya disana. Kali itu ngerasain sendiri gimana indahnya dan dinginny ayang super. Aku nyobain buka jaket lhooo.. Dengan hanya menggunakan kaos pendek dan jeans doang itu ternyata beku si tangan. Dinginnya luar buasa.Dingin bangeeeettttttt. Disana ternyata udah antri wisatawan dari mana-mana.Dari parkiran ke puncak pananjaran ditempuh dengan perjalanan sekitar 5 menit saja.


Setelah dari pananjakan menikmati sunrise, langsung ke bawah menuju kawah di puncak gunung Bromo. Itu perjalanannya melewati padang pasir yang luas banget. Kalau pakai travel agency, kebanyakan pakai mobil jeep. Tapi yang bener-bener menantang itu ngebut pake trail. Kaya di film-film gitu. (Thanks ye @siiiwak, safe trip banget lah. hehhe)
Sesampai di tempat parkir, langsung lanjut maik ke puncak dengan bantuan kuda. hahaaa niatnya mau jalan, tapi debunya ampun banget kalau jalan. Jadi via kuda. Epic banget gak sih naik gunung pagi-pagi pakai kuda. dan lanjut jalan naik tangga sampai bibir kawah.
Tepat tanggal tujuh belas Agustus dua ribu tiga belas berada di puncak Gunung Bromo. Gagal upacara di Ranukumbolo karna ternyata akses kesana gak diperbolehkan menggunakan motor di hari itu. Alhasil, perjalanan dilanjut ke bukit teletubies dan ranu pane. Mengikuti upacara perayaan 17 disana suasananya beda sekali. Padahal sangat sederhana. Untuk sound yang digunakan saat menyanyikan lagu-lagu wajib adalah toa. tau gak sih toa yang biasa dipakai kalau mau bangunin anak-anak baru pas ospek atau diklat jaman SMA? Dan itu merinding banget.
Sempet terpikir buat eskten di Malang. Pengen kemping dipinggir danau ranupane. Pengen banget. Tapi ya gimana lagi. Bandung sdah menunggu..
Jadinya dilanjut kuliner dehhh.. Mulai nasi pecel dan lain-lain. Pulanglah ke Bandung sendiri.. Berangkat juga sendiri.. 

0 comments:

Post a Comment

 

Followers

Links

BumiBloggerWarung Blogger