Ketinggalan Pesawat di Airport Soekarno Hatta


Jauh-jauh deh dari kata - Ketinggalan Pesawat
Tuhan berkehendak lain. Walaupun kami udah datang lebih awal, tetep aja ketinggalan pesawat.
How come????

Perjalanan ke airport Soekarno Hatta diawali dengan kepulangan kami dari Sukabumi. Yes, Sukabumi. Jam 21.00 kami sampai di Bandung, tepatnya di MTC. Mommy AL (Alaika Abdullah) bersama Ka Dijah mengantarkan aku dan Dea sampai MTC. Setelah berpamitan sebagai penutup liburan, kami semua berpisah. Mommy AL dan Ka Dijah pulang ke Rajawali, aku dan Dea ke kosan. Jam itu kami belum dapat travel yang pasti buat pergi ke Airport Soekarno Hatta. Ada beberapa travel, tapi full booked. Yang tersisa hanya Raka Holiday, itu yang jadi pilihan terakhir kami setelah kegalauan dan rasa ragu dengan travel ini. Kami lanjut ke Planet Jupiter (re : kosan) buat packing siap-siap perjalanan ke Surabaya dna Semarang via Cengkareng.

Schedule travel kami jam 24.00, dengan hitungan akan sampai di airport jam 04.00 maksimal. Waktu yang ideal untuk cetak boarding pass, karna kami take off jam 05.10. Setelah diskusi pendek sama Dea, kami pilih kantor sebagai meeting point dengan driver dari travel itu. Raka Holiday memang melayani perjalanan door to door. Jam 24.00 abang-abang driver udah standby di kantor. Namanya Coeng, aku tau namanya setelah bertukan kontak bbm di airport.

Aku sebenernya masih galau berat dengan travel ini. Pertama, memang belum pernah memakai jasanya. Kedua, malam-malam pulak, cewek-cewek pulak, dan si abang itu tinggi gede semacem perawakan tokoh penjahat di film-film barat. Dengan sendirinya kami menyebut si abang itu Walker. Lebay banget yah?

5 KM pertama si Walker ini mengendarai mobil dengan santai kaya di pantai, stelan slow kaya di pulowww. Begitu masuk tol, barulah settingan balap. Dalam hati tambah deg-degan udah kaya rasa-rasa diculik. Tapi gak bisa cerita ke Dea. Kalau cerita, dia bisa panik dan tambah tegang. Sepanjang perjalanan di tol kami hanya sesekali basa basi atau sekedar ikut charging hape. Hanya cukup tau dimana alamatnya. Lalu kami sibuk dengan gerakan masing-masing. Dea dengan androidnya dan aku dengan headsetku telponan dengan si dia yang curhat sepanjang jalan. Seorang kawan yang antara ada dan tiada.

Setelah berhenti satu kali di rest area untuk beli minum dan cemilan, kami langsung hilang ingatan. Jam 02.00 itu aku dan dea tertidur lepas. Benar-benar kualitas tinggi, tanpa ngigo dan mimpi. Dan jam 02.30 gak kerasa udah sampai di airport. Kaget bukan main. It was too early. Mana ngantuk, rada kleyengan, gerah dan bingung mau nunggu dimana. Ide kami mentok di suatu tempat makan yang buka 24 jam. Ada di lantai 1, ayam fatmawati. Rasanya pengen pesen bantal dan selimut. Dan leppppp kami gak sengaja tertidur di meja makan. Bangun jam 04.00 dengan kondisi minuman yang masih utuh dan makanan yang hanya diicip-icip. Check in dalam keadaan otak kleyengan dan sekali-kali haha hehe ketawain hal-hal yang gak jelas.

We are standing in the line dan oh my God lupa belum ambil cash buat bayar airport tax. Aku balik ke ATM dan Dea stay di antrian.(exit part 1) Begitu aku balik, Udah ada si Boss rupanya. Lengkaplah pasukan kami. Beberapa detik setelah say hi, si boss bilang ATM dia ilang dan aku langsung anter dia balik ke luar. (exit part 2) Sementara kami keluar, Dea udah boarding dan telpon berkali-kali biar kami lebih cepat. Kami pun segera boarding.
Hello, di gate boarding kok gak antri? kok sepi? kok kosong.
Kami bertiga berlarian menyerbu meja semacem help desk.
Dan oowwhhhh si pelayan hanya bilang :

"Mohon ma'af mbak, pesawat sudah take off. Tadi kami sudah melakukan last call berkali-kali. Silahkan ke bagian ticketing untuk konfirmasi pemindahan jadwal ke penerbangan selanjutnya."

Kleyengan tiba-tiba hilang, pusing juga. Tiba-tiba semangat dan langsung menuju ticketing. (exit part 3) Disana terlihat sudah banyak yang antri dengan cerita yang beragam. Ada yang ketinggalan, ada yang double ticket, dll. Berlama-lama antri, hasilnya nihil. ATM gak ketemu, pesawat ketinggalan dan tiket di next flight pun tak ada. Akhirnya keluar mencari calo. Ya. Calo. (exit part 4) Kami membeli tiket dari calo. Thanks by the way Bang Adi dan Bang Anta. Kami diantar sampai masuk ke pesawat dengan nama kami di tiket menjadi nama laki-laki. hhahaa.. Pagi itu kami semacam thowaf di airport.

Seperti apa sesampainya di Surabaya? Bagaimana event di Surabaya? Seperti apa perjalanan menuju Semarang? Seperti apa juga backpack dadakan ala ceribel dari Semarang ke Yogya?
Next posting..:D



2 comments:

  1. mirip critaku, cuma bedanya aku di terminal :D


    salam kenal mbak :)

    ReplyDelete
  2. hihi.. gemes gemes gimana gitu yaa..
    salam kenal juga yah..:)

    ReplyDelete

 

Followers

Links

BumiBloggerWarung Blogger