Today Psychogical Experience

#TarikNafasDalamDalam
#Inhale-Exhale




Hari ini full concentration otakku buat program komunitas, sebuah pekerjaan yang tidak asing di dunia EO. Begitu kata orang-orang. Kalaupun asing buat sebagian orang yah wajar saja, karena bukan pengetahuan umum yang wajib dihafal di buku HPU. Asik, jenuh, seru, menantang dan kadang pusing juga. Hari ini terobati dengan adanya Fadly dan Maretha. Ya. Kerja kelompok berbagi tugas yang akhirnya datang juga Masboy dan Bebeng. Dan satu lagi, hari ini terobati dengan datangnya 2 novel yang ditulis seorang kawan, Dzikri Robbi. Satu untukku dan satu lagi untuk seorang kakak di Sukabumi, @PelancongMalas - admin @SukabumiToday. Untololgy adalah judul novel itu. Seorang kawanku di Malaysia sana berkomentar 'What's the book? the title sounds so weird'. Iya sih. Lebih tepatnya unique. Menurutku, aku tidak akan memaksa siapapun untuk sependapat dengan pendapatku. Kalaupun ada yang penasaran, simple saja. Cari dan baca.
Hari ini pulang kantor telat. Bukan apa-apa, hanya keasikan dengan ms. excel dan rumusnya, obrolan teman-teman kantor dan teh panas ala mang Ajat. Juara. Baru setelah sholat magrib 'telat' aku pulang ke kosan. Seperti biasa, bawa banyak kelengkapan kerja kesayangan dan buku-buku, termasuk novel Untololgy.
Sepanjang jalan aku berfikir, selintas muncul kalimat 'Akan selalu ada cerita yang mewakili segala moment'. Aku sendiri sedikit kesulitan memaknai kalimat itu. Di belokan pertama aku menafsirkan bahwa segala moment apapun yang dialami manusia akan menjadi sebuah cerita. Bisa jadi cerita dari otak sendiri untuk otak sendiri atau dari mulut sendiri untuk telinga orang lain bahkan dari tulisan sendiri untuk mata orang lain. Aku tidak menyebut ini cerita, tidak juga membantah.
Baru saja sampai di  kosan, hal pertama yang diingat setelah membuka gembok gerbang adalah jemuran. Dan rasa bahagia karena di gerbang kosan hari ini tidak ada anjing punya tetangga yang reguler santai di depan pintu. Belok kiri dan naik tangga dengan hati-hati. Masuk kamar sekedar melepas tas dan ganti baju. Langsung naik tangga lagi angkat jemuran. Mengapa harus menjemur baju di lantai atas? Karena laundry tidak melulu menjadi solusi. Baju-bajuku banyak yang hilang. Untuk warna putih dan cerah berubah menjadi warna broken. Terakhir kaos kakiku hilang sebelah. Komplen pun tidak menjadi solusi, karena terus berulang begitu. Solusinya adalah bagi tugas. Laundy hanya kuandalkan untuk mencuci baju-bajuku yang berwarna gelap. Masuk lagi ke kamar, pijit tombol saklar dan siap-siap untuk posisi santai. Aku siap bersantai dengan moni, notebook lamaku-hadiah ulang tahun dari mama dan apa.
Kaos dan hot pant belel favorit kayanya sudah bosan kupakai, kalau mereka bisa bicara. Andai. Otakku sebenarnya mengingat ini itu. Entahlah. Banyak pekerjaan dan pertanyaan-pertanyaan dari teman-teman yang terpaksa aku PR-kan. Bukan tidak mau menjawab, kalau pekerjaan ada porsinya dan kalau pertanyaan teman-teman biar teman-teman saja yang mencari jawabannya.
Kata demi kata, kalimat demi kalimat. Aku coba menulis, walaupun mungkin bukan cerita yang enak dibaca. Aku ingin memperbanyak kosakataku, memperbaiki bahasaku dan diksiku. Tertarik mambaca tulisan orang lain dan aku yakin tidka ada yang tertarik membaca  tulisanku yang acak-acakan. Beruntung di blog, yang baca tidak pernah tahu tulisan asliku. Aku sebenarny tidak merasa nyaman mengetik dengan kuku-kuku tangan yang panjang, tapi terlalu malas juga untuk memotong dan merapihkan kuku-kukuku.
Bersantailah aku dengan si moni. Di atas tempat tidur yang tidak pernah protes karena jarang aku bersihkan. Beberapa lagu Stars and Rabbit aku nikmati dengan baik via headsetku. Tidak ditemani blackberry sekarang, karena aku tahu akan banyak bbm dan broadcast yang harus aku jawab dan aku end chat. Tidak bersama seorang teman, karena tetangga di kosan sini kau fikir kurang bersosialisasi. Punya jadwal masing-masing dan anggaplah benar-benar orang lain. Tidak juga ditemani sebatang rokok dan secangkir kopi. Karena aku bukan perokok dan kopi untuk hari ini sengaja aku ganti dengan air mineral dan teh. Sisa semalam tadi masih terasa.
Kata-kata dalam kalimat ini semakin bertambah. Banyak yang ingin aku tulis disini, tapi hati dan akal masih keras berdiskusi. Hati setengah hati, akal setengah akal. Ingin tak ingin. Mungkin akan lebih baik disimpan saja dalam hati dan menginstruksi akal supaya acuh saja.
Tarik nafas lagi dan aku hembuskan pelan. Sesekali kuregangkan jari-jari tanganku. Otak masih mencoba paksa suapaya memproduksi kalimat-kalimat tadi. Tapi hati tidak mau berkompromi. Terlalu banyak pertimbangan.
Nah! Sekarang yang aku ingat adalah paketan hari. Sabtu sampai Kamis sepaket dengan 5 jadwal sholatnya dan Jum'at sepaket dengan sholat Jum'atnya. Tujuh hari akan selalu dilewati dan hari di tanggal 1 adalah hari favoritku. Tidak terasa, mengingat tanggal 25 April 2013. Adikku akan berulangtahun di hari itu. Aku berharap bisa datang ke sekolahnya. Mudah-mudahan saja.

Do'aku : Mudah-mudahan Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang aku sayang dan orang-orang yang sayang aku.

Mungkin aku akan menuliskan kalimat-kalimat tertundaku nanti, kapan saja.

xoxo,


GP
@gigiepapaw

2 comments:

  1. Hehe, rangkai kalimatnya ala Gigie Paw deh kayaknya ini. Walau baru baca satu artikel, tapi kok aku menemukan a unique style here. Keep going, and keep practicing. Be your self with your own style! Keren!

    ReplyDelete
  2. hehe
    makasih banyak mommy..
    Honestly I do not understand the style of writing.
    I just let my fingers dancing. :)
    Ajarin gigie ya mom..
    Di hari-hari mommy ke depan, jangan kaget kalau banyak pertanyaan dari gigie. hehhee


    Miss you like crazy :*

    ReplyDelete

 

Followers

Links

BumiBloggerWarung Blogger