...
Aku dan sekumpulan kata-kata yang tak bisa aku artikan.
Aku yang terbatas jarak dan waktu untuk menjangkau semuanya.
Bukan apa-apa, hanya saja ini biasa yang gak biasa.
Entahlah disebut apa.
Kehebatan itu terjadi hanya dalam beberapa detik.
Hebatnya kata-kata merubah suasana.
Hhhhh
532 langkah yang terasa lebih lama dari biasanya.
Sahutan adzan pun tak cukup mampu menyadarkanku.
Aku terfokus pada penggalan-penggalan tulisan.
Hingga akhirnya seorang Ibu menyapaku sekedar mengingatkan hati-hati.
Aku lalu tersadar, ratusan langkah yang lalu begitu pelan.
Rupanya mataku yang tertuju pada pada layar gadget mampu juga mambawaku sampai ke teras.
Selalu, kursi tua yang cantik dan bunga serba serbi hijau menyambutku disini.
Setia.
Begitulah
Sekarang aku menjadi pribumi bertamukan rasa ambigu.
,
0 comments:
Post a Comment